Macam Varietas Padi di
Indonesia
Assalamu’alaikum Wr Wb
Sedikit berbagi cerita, kuliah pagi
itu adalah Genetika Tumbuhan.
Dosen pengampu nampaknya
sedikit care pada para mahasiswa
di kelas itu. Hingga akhirnya
munculah pertanyaan dari sang
dosen. “Ada berapa macam
varietas padi di Indonesia?” tanya
sang dosen. Namun disaat yang
sama pula, semua mahasiswa
justru hanya diam. Entah tak tau
jawabanya atau gimana. Yang
pasti saat itu, aku baru menyadari
bahwa aku sebenarnya juga tidak
tau banyak tentang padi :D.
Mahasiswa pertanian namun tidak
tau tentang seluk beluk padi.
Mungkin tidak hanya diriku saja
hehe. Iya kan?. Ok lah, bukan
masalah jika kita tidak segera
mencari info dan menyelesaikan
soal tersebut. Malam harinya, aku
brosing di internet untuk mencari
informasi tentang varietas padi.
Dan berikut sedikit ringkasan
yang saya susun.
Secara umum, tanaman padi
dibedakan dalam 3 jenis varietas:
1. Varietas Padi Hibrida
Adalah varietas padi yang
hasilnya akan maksimal bila
sekali ditanam. Tetapi bila benih
keturunannya ditanam kembali
maka hasilnya akan berkurang
jauh. Memang varietas ini dibuat
atau direkayasa oleh pemiliknya
untuk sekali tanam saja.
Tujuannya agar petani membeli
kembali. Harga benih hibrida
sangat mahal, bisa mencapai 40
ribu-60 ribu per kilo.(mahal
banget pokoknya). Varietas padi
hibrida ada juga yang dilepas
pemerintah. Tapi ada juga yang
didatangkan (import) dari negara
lain.
Contoh Padi Hibrida:
Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas
Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS,
Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8
DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva,
Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa
9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping
(pusaka 1 dan 2), Adirasa-1,
Adirasa-64, Hibrindo R-1,
Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5,
MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS,
dll.
Intani-2
2. Varietas Padi Unggul
Adalah varietas yang bisa berkali-
kali ditanam dengan perlakuan
yang baik. Hasil dari panen
varietas ini bisa dijadikan benih
kembali. Ada petani yang bisa
menanam sampai 10 kali lebih
dengan hasil yang hampir sama.
Varietas padi unggul biasanya
telah di lepas oleh pemerintah
dengan SK Menteri Pertanian.
Varietas ini telah melewati
berbagai uji coba. Harga benih
verietas ini murah, harganya bisa
mencapai 5 ribu- 10 ribu per kilo.
Contoh dari varietas ini yang
banyak di tanam petani adalah
CIHERANG (bisa mencapai 47 %
dari total varietas yang ditanam),
IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo,
Cisadane, Situ Patenggang,
Cigeulis, Ciliwung, Membramo,
Sintanur, Jati luhur, Fatmawati,
Situbagendit, dll.
Sejak tahun 2008, penamaan padi
berubah. Untuk padi sawah
dinamakan Inpari (Inbrid Padi
Irigasi). Misalnya: Inpari 1-10,
Inpari 11, Inpari 12 dan Inpari 13,
dll. Sedangkan dari pihak BATAN
telah mengeluarkan padi varietas :
Cilosari, Diahsuci, Bestari, Inpari
Sidenuk, Pandan Putri dll.
Pada tahun 2010/2011 untuk
varietas Inpari, INPARI 13 lah
yang banyak banyak ditanam
petani. Pemerintah ingin agar
INPARI 13 menggeser varietas
ciherang yang paling banyak
ditanam petani.
Untuk tahun 2011 juga, BB Padi
telah mengeluarkan varietas
terbaru dengan keunggulan yang
lebih baik seperti : Inpari 14
Pakuan, Inpari 15 Parahyangan,
Inpari 16 Pasundan, Inpari 17,
Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20,
inpari 21, dll.
Untuk tahun 2012 : telah dilepas
beberapa varietas padi, antara
lain: inpari 22-29.
Untuk Padi Rawa ( Inpara ) juga
banyak dilepas pemerintah.
Contohnya: Inpara 1-8, dll.
Demikian pula untuk padi gogo
(inpago). Contohnya: Inpago 1-5,
dll
IR 64
Mekonga
3. Varietas Padi Lokal
Varietas padi lokal adalah varietas
padi yang sudah lama beradaptasi
di daerah tertentu. Sehingga
varietas ini mempunyai
karakteristik spesifik lokasi di
daerah tsb. Setiap varietas
mempunyai keunggulan dan
kelemahan. Demikian juga untuk
varietas lokal tsb.
Contoh varietas lokal: varietas
kebo, dharma ayu, pemuda
idaman, (Indramayu), Gropak,
Ketan tawon, Gundelan ( Malang),
Merong ( pasuruan ), Simenep ,
Srimulih, Andel Jaran, Ketan Lusi,
Ekor Kuda, hingga Gropak ( Kulon
Progo-Jogja), Angkong, Bengawan,
Engseng, Melati, Markoti,
Longong, Rejung Kuning, Umbul-
umbul, Tunjung, Rijal, Sri Kuning,
Untup, Tumpang Karyo, Rangka
Madu, Sawah Kelai, Tembaga,
Tjina, dll.
Varietas padi lokal banyumas
Sebanyak 13 varietas padi lokal
Banyumas terancam punah akibat
tidak diperdayakan secara intensif.
Dan ke tiga belas varietas padi
lokal Banyumas tersebut adalah:
1. Padi Hitam
2. Padi Gandamana
3. Padi Kidangsari
4. Padi Konyal
5. Padi Cere Unggul
6. Padi Cere Kuning
7. Padi Sari Wangi
8. Padi Pandan Wangi
9. Padi Mentik Wangi
10. Padi Mentik
11. Padi Mendali
12. Padi Sri Wulan
13. Padi Wangi Lokal.
Beras dari jenis padi tersebut,
sebelum ditemukan jenis padi IR
telah menjadi primadona
masyarakat Banyumas. Terutama
jenis Gandamana atau padi
Grendeng. Namun saat ini, varietas
tersebut hanya dapat dijumpai
pada daerah-daerah tertentu di
pelosok Banyumas. Itu pun
populasinya sangat sedikit dan
terbatas. Jenis padi Hitam, Konyal,
Cere Unggul, Cere Kuning benihnya
masih ada di Grumbul Kalipagu
Desa Ketenger Kecamatan
Baturraden.
Mentik Wangi
Varietas Gandamana, Kidangsari,
Sari Wangi, Pandan Wangi, Mentik,
Mendali, Sri Wulan ditemukan di
Desa Glempang Kecamatan
Pekuncen. Dan, varietas Mentik
Wangi dan Wangi Lokal benihnya
didapat dari Fakultas Pertanian
Unsoed.
Agar ketiga belas varietas tersebut
tidak punah, sekarang varietas itu
tengah dikembangkan di Balai
Benih Bojongsari. Dua varietas di
antaranya, yaitu Mentik Wangi dan
Wangi Lokal telah memasuki masa
panen, karena usia masa tanamnya
sama dengan padi jenis IR.
Dicontohkan, di areal 9 hektare
milik balai benih, sejak 29
Desember 2002 telah ditanam
secara serentak varietas IR dan
lokal. Ternyata, ketika varietas IR
memasuki panen akhir Maret ini,
untuk varietas lokal baru memasuki
masa berbuah selisih 1 sampai 2
bulan.
Gambar varietas lain:
Gimana sobat? Mulai sekarang
setidaknya kita sedikit lah
mengetahui tentang varietas padi.
Kalo bisa sih banyak, masak
mahasiswa pertanian gak tau
tentang padi. Benar? Ok, mungkin
hanya sedikit yang dapat saya
sampaikan. Kurangnya mohon
maaf.
Assalamualaikum Wr Wb
Kamis, 25 September 2014
Varietas padi
Rabu, 24 September 2014
bismillah
UD. sumber barokah grup adalah badan usaha yang bergerak pada sektor pertanian terkhusus pada bidang niaga jual beli hasil tani. selain melakukan aktitifitas niaga jual beli hasil tani, UD. sumber barokah juga melayani jasa penggilingan padi kering (gabah) menjadi beras, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk dijual.
UD. sumber barokah terletak di jalan desa kandangan RT02 RW01 kecamatan duduksampeyan kabupaten gresik provinsi jawa timur dengan kode pos 61162 yang berbatasan sebelah timur dengan tumapel dan sebelah barat dengan dusun wates.
dengan lokasi yang strategis yakni dijalan poros antar desa serta dengan mayoritas penduduk yang agraris, UD. sumber barokah menjadi salah satu penopang roda perputaran ekonomi para petani untuk menjual hasil pertanian mereka dengan harga yang bersaing, sehingga para petani tidak dirugikan dalam penjualan hasil pertanian mereka.
ditengah persaingan perdagangan yang ada, UD. sumber barokah masih dapat bertahan, karena kualitas produk serta harga yang ditawarkan UD. sumber barokah dapat diterima oleh pasar secara umum. walaupun semakin menjamurnya tengkulak pertanian yang sering kali menghancurkan harga jual hasil tani, UD. sumber barokah masih dapat bertahan dengan pola menejemen yang transparan.
tersedianya fasilitas penjemuran padi untuk para petani, menjadi nilai tambah UD. sumber barokah untuk dapat menarik para petani untuk menjual hasil padi mereka pada UD. sumber barokah dengan kapasitas gudang yang mampu menyimpan hasil tani sampai 500 ton.
dengan semangat kejujuran yang dibangun bapak H. Khudhori dalam mendirikan serta menjalankan UD. sumber barokah menjadikan para pelanggannya maupun patner bisnisnya masih setia bekerjasama dengan UD. sumber barokah, dengan pola menejemen pengolahan yang teransparan serta sesuai kebutuhan pasar.
Langganan:
Postingan (Atom)